Gedung LP3M, Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang

Lembaga Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu

Email

info.lp3m@undana.ac.id

Lokasi

Jl. Adisucipto, Penfui

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Lima Asesor BAN-PT Lakukan Asesmen Lapangan AIPT Undana

Kupang – Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan asesmen lapangan terhadap Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Universitas Nusa Cendana (Undana).

Lima asesor BAN PT yang melakukan asesmen lapangan adalah Prof. Dr. Ir. Herman Parung, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Johanes Hutabarat, M.Sc, Prof. Dr. Mella Ismelina Farma Rahayu. S.H, M.H,  Prof. Dr. Andi Sularso, SE.,MS dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S.,M.Hum.

Visitasi tersebut bertujuan memverivikasi, klarifikasi dan validasi data yang disampaikan oleh Undana ke BAN PT guna mereakreditasi status akreditasi Undana.

Kehadiran para asesor diterima Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc di Lobi Gedung Rektorat Undana, Jumat (10/2/2022).

Selain Rektor, penyambutan juga dilakukan oleh unsur pimpinan tingkat Rektorat, yaitu Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik, Prof. Dr. Annytha I. R. Detha, M.Si, WR Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Ir. Jalaludin, M.Si, WR Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc, dan WR Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng.

Unsur pimpinan lainnya yang ikut hadir adalah pimpinan Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, Biro dan unit terkait lainnya di lingkungan Undana. Hadir pula tim akreditasi Undana, para alumni, dosen dan mahasiswa pada kegiatan tersebut.

Rektor Undana, Prof. Maxs dalam sambutannya mengaku senang dengan kehadiran para asesor untuk melakukan asesmen lapangan terhadap AIPT Undana. Ia menyatakan, kampus yang dipimpinnya sudah memiliki Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011-2025. Dan, saat ini Undana sudah berada di tahun akhir menuju Renstra tersebut.  

Dijelaskan, saat ini Undana sudah berubah mulai dari segi sarana prasarana (sarpras), tenaga dosen baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, tenaga pendidik (tendik), hingga memiliki jumlah mahasiswa sekitar 30 ribuan orang. Hal ini menurutnya merupakan satu potensi untuk mendukung status Undana, yang sejak 2017 lalu berubah dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Dengan BLU tersebut, Prof. Maxs menjelaskan, Undana telah membentuk Badan Pengelola Usaha (BPU) yang khusus mengelola aset, baik barang maupun jasa yang dimiliki Undana untuk meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari aspek non akademik.

Rektor juga menyebut, Undana juga sangat mendukung transformasi Pendidikan melalui platform Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terbukti, sejak tahun lalu Undana telah menerima 200 lebih mahasiswa dari Sabang-Merauke untuk melakukan MBKM di Undana.

Lebih lanjut, Menurut Prof. Maxs, Undana saat ini terus meningkatkan jumlah kerja sama, baik kerja sama antar institusi perguruan tinggi, lembaga swasta, maupun pemerintah. Kerja sama internasional juga kata Rektor sudah dilakukan, diantaranya dengan Universitas Dapaz Timor Leste dan Universitas Miyazaki, Jepang.

Rektor juga mengaku, penelitian dan pengabdian dosen Undana sudah dan akan dilakukan secara konvergen dan integrasi, sehingga semua disiplin ilmu bisa berkontribusi dan memberi dampak bagi masyarakat, khususunya masyarkat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, fokus pengembangan Undana, yang menurutnya harus segera dilakukan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) dosen.

Sebab, selain peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahun, juga untuk bersaing dan menjawab tantangan globalisasi saat ini. Apalagi, Undana dengan visi global oriented university (universitas berorientasi global, maka pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan status akreditasi, dimulai dengan peningkatan akreditasi pada setiap Prodi. Untuk itu, ia berkomitmen, tahun ini atau tahun depan, sebanyak 6 (enam) Prodi harus terakreditasi internasional. Dengan demikian, hal itu dapat dikonversikan menjadi akreditasi unggul.

Dalam acara penutupan, Rektor Prof. Maxs berharap agar hasil asesmen lapangan tersebut sesuai dengan ekspektasi seluruh civitas akademika Undana. Namun  demikian, pihaknya juga mengaku sangat realistis apabila nantinya, hasil asesmen lapangan AIPT Undana tidak sesuai dengan harapan tersebut.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Herman Parung, M.Sc menyampaikan terima kasih atas sambutan yang dilakukan Rektor Undana beserta jajarannya. Ia beraharap kegiatan asesmen tersebut bisa membawa hasil yang baik bagi Undana.

Pada kesempatan itu, para asesor kemudian memverifikasi, klarifikasi dan validasi apa yang sisampaikan Undana melalui dokumen akreditasi, mulai dari visi, misi, tujuan dan strategi pengembangan Undana. Selain itu, para asesor juga memverifikasi tata pamong, tata kelola, dan kerja sama. Kemudian soal SDM, keuangan, sarana dan prasarana. Selain itu, para asesor juga bergantian meminta klarifikasi tentang pelaksanaan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta luaran dan capaian tridharma.

Kemudian, para asesor juga membagi sesi untuk mendapat penjelasan lanjutan terkait LKPT, dan melakukan sesi wawancara dengan mahasiswa, alumni, stakeholders, dosen dan tenaga kependidikan untuk mengonfirmasi kinerja, keterlibatan, pelayanan dan kepuasan dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan.

Acara kemudian diakhiri dengan penutup, yang ditandai dengan penyampaian rekomendasi secara lisan, diantaranya, para asesor juga mendorong Undana agar menambah jumlah dan kualitas pustakawan pada Perpustakaan Undan. Begitu pun dengan Laboratorium Bioscience, para asesor meminta agar jumlah dan kualitas tenaga laboran segera ditingkatkan. Undana juga diharapkan bisa menjadi pusat peningkatan kompetensi guru di Kawasan selatan Indonesia.

Selain itu, Undana juga perlu meningkatkan akreditasi Program Studi untuk mendukung akreditasi institusi. Para asesor ikut mendukung rencana internasionalisasi 6 Prodi di lingkungan Undana, sebagaimana disampaikan Rektor Prof. Maxs. Para asesor ikut merasa bangga, karena para alumni Undana kini banyak yang berkiprah di pemerintahan, terutama lingkup Pemerintah Pronvisi NTT, serta Pemkab/Pemkot di NTT. Kegiatan kemudian diakhiri dengan penandatanganan berita acara antara Rektor dan Ketua Tim Asesor (rfl).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *